TOMCAT itu Hewan Apa Sich...?
|
Serangga Tomcat atau Semut Semai (nama ilmiah: Paederus littoralis), disebut pula Kumbang Rove (Rove Beetle) atau dengan nama daerah Semut Kayap atau Charlie di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (kumbang yang sebenarnya). Serangga ini termasuk kelompok serangga kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan mahluk hidup di Bumi sekitar 200 juta tahun lalu.
Ukuran Tomcat berkisar antara 1 hingga 35 mm (1,5
inci) dengan bentuk umumnya memanjang. Kepalanya warna hitam, dada dan perut
berwarna oranye, dan sayap kebiruan. Warna yang mencolok ini berfungsi sebagai
peringatan bagi predatornya. Biasanya, serangga ini terlihat merangkak di
kawasan sekelilingnya dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam pandangan
sekilas ia lebih menyerupai semut. Apabila diganggu, kumbang ini akan menaikkan
bagian abdomen (perut) agar ia terlihat seperti kalajengking untuk menakutkan
musuh.
Tidak seperti jenis serangga pada umumnya, Tomcat
memiliki cara terbang yang berbeda. Bila serangga pada umumnya terbang secara
horizontal, maka Tomcat justru terbang secara vertikal. Dengan cara terbang
seperti ini, maka kepala Tomcat akan menghadap ke atas saat terbang. Meski
memiliki sayap, fungsi sayap Tomcat tidaklah sama dengan serangga lainnya.
Habitat TomCat itu di mana sich...??
Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari,
serangga ini biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng
dan hama padi lainnya. Jadi, sebetulnya kumbang tomcat ini adalah serangga yang
bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama padi. Namun
karena lahan pertanian terus berkurang ditambah dengan keadaan cuaca yang tidak
menentu serta lingkungan yang kotor, dapat dipastikan Tomcat ini kemudian ikut
masuk ke perkampungan. Terlebih pada malam hari, karena sifat dari serangga ini
cenderung tertarik pada cahaya lampu.
CARA BERKEMBANG BIAK :
Kumbang Paederus fuscipes atau Tomcat
berkembang biak di dalam tanah dan tempat-tempat yang lembab, seperti galengan
atau pematang sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan
di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya yang juga hidup dalam tanah.
Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga
ini keluar dari dalam tanah dan hidup pada tajuk tanaman. Siklus hidup
kumbang jenis ini dari sejak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa
sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari, larva 9 hari, dan pupa
5 hari. Kumbang Tomcat dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor Tomcat betina dapat
meletakkan telur sebanyak 100 butir telur. Telur paederus diletakkan secara
tunggal, di habitat yang lembab. Larva melewati dua instar sebulum masa
pupation.
TANDA2 TERSERANG TOMCAT & PENGOBATANNYA :
Akibat dari gejala serangan Tomcat agak berbeda bila
dibandingkan serangan serangga lain.
Bila digigit serangga biasa hanya akan terasa gatal,
dan rasa gatal itu kemudian hilang setelah digaruk; maka gejala terserang
Tomcat adalah gatal-gatal yang terasa panas, dan langsung memerah jika digaruk.
Hasilnya membuat kulit mengalami iritasi dan melepuh.
Berikut beberapa Tips pengobatan bila diserang
Tomcat :
1.Jika menemukan Tomcat sebaiknya jangan
dipencet agar racun tidak mengenai kulit dan sebaiknya masukkan ke plastik
dengan hati-hati lalu buang ke tempat yang aman.
2.Hindari kontak langsung dengan serangga
ini. Apabila hendak keluar rumah, lindungi bagian tubuh dengan
menggunakan baju lengan panjang untuk menghindari kontak langsung dengan kulit.
3.Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela
diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang jenis ini masuk.
4.Sebaiknya tidur menggunakan kelambu jika
berada di daerah yang sedang banyak serangga jenis ini.
5.Bila serangga banyak, lampu sebaiknya diberi
jaring pelindung agar kumbang tak jatuh ke manusia. Untuk menghindari
kedatangan Tomcat, dapat dilakukan dengan cara mengurangi pencahayaan di rumah
pada malam hari. Selain itu dapat pula dipasang perangkap lampu yang diletakkan
di halaman jauh di luar rumah. Sehingga serangga ini akan tertarik ke lampu
yang dipasang dibandingkan datang ke rumah.
6 Jika kulit terkena racun Serangga Tomcat
segeralah mencuci bagian kulit yang terkena dengan menggunakan sabun, jangan
diberi odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon maupun bedak tabur karena
hanya akan memperparah keadaan..Jangan menggosok kulit dan atau mata bila
kumbang ini terkena kulit.
7.Bila kumbang ini hinggap di kulit segera
singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau mengunakan kertas untuk
mengambil kumbang dengan hati-hati.
8. Segera bersihkan kulit yang bersentuhan
dengan serangga dengan air mengalir dan sabun.
9. Lakukan inspeksi ke dinding dan
langit-langit dekat lampu sebelum tidur, bila menemui kumbang itu segera
matikan dengan menyemprotkan racun serangga kemudian singkirkan tanpa
menyentuhnya.
10.Bersihkan lingkungan rumah, terutama
tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat
kumbang Paederus.
11. Bila terkena racun Tomcat, kompres kulit
dengan cairan antiseptik dingin, bila sudah timbul lesi seperti luka bakar.
12. Pengobatannya adalah dengan menggunakan
salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau salep betametasone dan
antibiotik neomycin sulfat 3 x sehari atau salep Acyclovir 5%.
13. Tomcat itu tidak menggigit, tapi hanya
menempel, karena itu kalau dia hinggap cukup disentil saja, lalu bekas
hinggapnya dibersihkan. Yang penting, jangan dipukul atau dipencet!
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar